Rak Buku Femmy

Cara merintis karier sebagai penerjemah lepas (buku)

Posted on: 16 Juni 2006

Saya cukup sering menerima email yang menanyakan cara merintis karier sebagai penerjemah lepas (freelance translator), jadi saya pikir-pikir, mungkin ada manfaatnya kalau saran yang saya berikan kepada mereka ditayangkan juga di sini. Mohon dicatat, penjelasan di bawah ini hanya berlaku untuk penerjemah lepas bagi penerbit, alias penerjemah buku. Untuk penerjemah jenis lain, silakan lihat paragraf terakhir.

Nah, langkah pertama untuk menjadi penerjemah buku adalah
mengirim lamaran ke berbagai penerbit, yang terdiri atas surat lamaran, CV, dan contoh terjemahan (disertai fotokopi naskah asli yang diterjemahkan). Lamaran bisa ditulis dalam Bahasa Indonesia saja, meskipun tidak dilarang juga kalau mau pakai bahasa sumber. Tidak masalah. Sebaiknya kita memilih penerbit yang menerbitkan buku-buku yang kita minati. Jangan melamar ke penerbit buku bisnis kalau kita tertarik menerjemahkan novel, misalnya.

(Catatan tambahan karena banyak yang bertanya: saya tidak tahu penerbit mana saja yang memerlukan penerjemah, sama seperti saya tidak tahu perusahaan mana yang sedang membutuhkan akuntan, sekretaris, insinyur, sopir, atau lowongan apa pun. Untuk mengetahui ada-tidaknya lowongan di suatu perusahaan, tentunya harus cari informasi dari perusahaan bersangkutan, baik lewat koran, milis mereka, milis profesi penerjemah, dan cara lain. Saya sendiri penerjemah lepas, bukan karyawan di penerbit, jadi tidak tahu urusan-dalam penerbit.)

Dalam
surat lamaran, kita menyatakan keinginan untuk bekerja sama dengan penerbit sebagai penerjemah lepas. Sebagaimana surat lamaran lainnya, sebaiknya di sini kita menceritakan hal-hal yang menunjukkan bahwa kita memang mampu menerjemahkan (pengalaman menerjemahkan, pengalaman menulis, nilai TOEFL, kuliah sastra, kursus bahasa, pernah tinggal di luar negeri, pokoknya apa pun yang bisa menunjukkan kemampuan kita).

Sebagai tambahan, kita bisa juga menyebutkan
minat dan
kelebihan kita sebagai penerjemah. Kemampuan berbahasa asing lebih dari satu tentunya adalah nilai plus. Kita juga sebaiknya menyebutkan jenis buku apa yang kita minati dan bidang apa saja yang kita kuasai, bahkan hobi yang kita dalami. Dengan demikian, penerbit akan memilihkan buku yang sesuai dengan kemampuan kita.

Contoh terjemahan yang disertakan seyogyanya mencerminkan bidang yang kita minati. Pilih buku yang akan menonjolkan kemampuan terjemahan kita. Contoh terjemahan ini tidak perlu banyak-banyak, 5-10 halaman terjemahan juga cukup (A4, Times New Roman 12 pt, 2 spasi). Kalau kagok, ya boleh juga diteruskan sampai 1 bab. Tapi sebenarnya dari 5-10 halaman pun, kualitas seorang penerjemah sudah dapat dinilai.

Buatlah contoh terjemahan sebaik-baiknya sebab, meskipun surat lamaran dan CV bisa memberi gambaran umum tentang potensi kita, tetap saja bukti kemampuan itu terletak pada hasil terjemahan. Keterampilan kita inilah yang dibutuhkan penerbit, bukan gelar atau nilai TOEFL. Kalau sudah pernah ke luar negeri, tetapi hasil terjemahan belepotan, ya tetap saja kita tidak akan diterima sebagai penerjemah lepas. Sebaliknya, meskipun belajar bahasa secara otodidak, misalnya, asalkan hasil terjemahannya bagus, tentunya penerbit akan dengan senang hati memberikan order kepada kita.

Satu hal yang perlu diingat, biasanya penerbit sudah memiliki jaringan penerjemahnya masing-masing, terutama penerbit besar. Kalau mereka punya naskah baru, tentunya mereka akan mengorderkan naskah tersebut kepada jaringan mereka. Kalau mereka memiliki surplus naskah, barulah mereka mencoba para penerjemah baru. Jadi ya mungkin kita harus menunggu cukup lama juga untuk mendapatkan order terjemahan.

Untuk mengatasi hal ini, ada juga kiat lain. Kita bisa saja
menawarkan buku kepada penerbit. Barangkali ada buku milik kita yang menurut kita bagus dan layak diterjemahkan, atau kita cari sendiri ke Internet. Nah, contoh terjemahan yang disertakan bisa diambil sekalian dari buku ini. Selain itu, kita juga harus menyertakan evaluasi kita terhadap buku tersebut, yang menguraikan mengapa buku ini layak diterjemahkan, apa saja keunggulannya, keunikannya, mengapa buku ini penting bagi pembaca di Indonesia. Nah, kalau si penerbit tertarik, dia yang akan menguruskan copyrightnya, dan kalau urusan itu beres, secara etika, dia akan mengorderkan terjemahannya kepada kita (tentu saja kalau kualitas terjemahan kita dianggap layak).

Untuk berkarier sebagai penerjemah, kita tidak memerlukan
lisensi atau
sertifikasi tertentu. Kalau mau, kita boleh saja menjadi penerjemah tersumpah, dengan cara mengikuti tes yang diadakan oleh Pusat Penerjemahan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (Tlp: 021-31902112), khusus untuk yang ber-KTP Jakarta. Namun, status tersumpah ini sebenarnya lebih diperlukan untuk penerjemahan hal-hal yang berkaitan dengan hukum, untuk menjamin bahwa terjemahannya memang benar dan sesuai dengan asilnya, sehingga dokumen terjemahannya memiliki kekuatan hukum yang sama dengan teks aslinya.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah selain mencari pekerjaan, kita juga harus
mempersiapkan diri menjadi penerjemah. Selain keterampilan kita sendiri, kita juga perlu alat bantu menerjemahkan. Minimal kita harus punya KBBI, kamus Inggris-Indonesia, dan kamus Inggris-Inggris. Selain itu, bergabunglah ke milis
bahtera@yahoogroups.com, forum untuk penerjemah dari dan ke Bahasa Indonesia. Di milis ini kita bisa berdiskusi tentang penerjemahan, dan kadang diadakan temu bahtera dan lokakarya yang bermanfaat bagi penerjemah pada umumnya. Internet juga merupakan sumberdaya bagus untuk meriset istilah atau konsep asing yang kita temukan dalam terjemahan kita.

Selain melamar ke penerbit, kita juga bisa mencari order terjemahan ke tempat-tempat lain, seperti perusahaan, stasiun televisi, pengadilan, dan
biro penerjemahan luar negeri. Menerima order terjemahan dari biro penerjemahan luar negeri sebenarnya lebih menguntungkan, karena tarifnya bisa 10-20 kali lipat daripada tarif penerbit lokal. Kalau mau menjajaki ini, cobalah kunjungi
TranslatorsCafe dan
ProZ. Di situ kita bisa memajang profil kita dan mencari jobs yang ditawarkan. Di TranslatorsCafe juga ada beberapa artikel tentang meniti karier dalam bidang penerjemahan.

304 Tanggapan to "Cara merintis karier sebagai penerjemah lepas (buku)"

Wah Femmy, pucuk dicinta ulam tiba banget….
Thank you… thank you… thank you….
🙂

You’re welcome… You’re welcome… You’re welcome… 🙂

Memang buaaaaaanyak banget yang pengen jadi penerjemah lepas ya, Mbak Femmy. Cuma sayangnya kebanyakan masih menganggap jago bahasa asing aja yang perlu, padahal kan … penguasaan bahasa Indonesia juga perlu banget, betul kan Mbak Femmy? (kalo mau nerjemahin ke bahasa Indonesia, lhooo …) Jadi kan akyu suka bingung, banyak pelamar yang bahasa asingnya jago, tapi contoh terjemahannya berantakan. Hiks ….

Betuuulll… Memilih kata Indonesia yang tepat juga kan ngga mudah yaaa… Apalagi menyusun kalimat yang enak dibaca dan mudah dipahami. Not as easy as it looks. Aku sendiri juga masih harus teruuus belajar.

hihihhihhi…. keiknya aku gak masuk kriteria deh untuk masuk ke duniamu hiks :D… good luck aja deh buat para penerjemah lepas, rejeki lancar, makmur dan sentosa *halah, apaan sih :D*

Amiiin… 🙂 Good luck buat kita semua, dengan dunia kita masing-masing, yang kadang bersentuhan di multiply ini… *weleh, ini lebih apaan lagi* ^.^;;

Salam kenal. Artikel yang bagus dan bermanfaat.

Salam kenal juga. Alhamdulillah kalau bermanfaat.

Terima kasih untuk informasinya. Btw, yng mengurus hak cipta terjemahan itu penerjemah atau penerbit? Trus tanggung jawab penerjemahan dari segi isi ada di tangan penerbit atau oleh penerjemah?

teh Femmy, makasih informasinya…
semoga berkah usahanya, 🙂
Rie-

udaewa said: Btw, yng mengurus hak cipta terjemahan itu penerjemah atau penerbit? Trus tanggung jawab penerjemahan dari segi isi ada di tangan penerbit atau oleh penerjemah?

Pada umumnya, hak terjemahan diurus oleh penerbit. Sebagian pemegang hak cipta karya asli memang hanya mau berurusan dengan penerbit, tidak dengan penerjemah. Ibaratnya, kalau kita jadi penulis, tentunya ingin karya kita diterbitkan oleh penerbit yang jelas kan? Kita ingin buku kita dikemas dengan baik, didistribusikan secara luas, dipromosikan, dan royalti mengalir lancar. Nah, pemegang hak cipta pun menginginkan hal yang sama. Mereka ingin terjemahan bukunya sukses di pasaran luar. Tidak jarang mereka meminta track record penerbit untuk memastikan bahwa karya mereka akan ditangani dengan baik. Belum lagi uang muka royalti yang mereka minta tidak sedikit. Saya kira penerbit lebih punya modal untuk membayar uang muka, daripada penerjemah.

Ada juga sih pemegang hak cipta yang memberikan hak terjemahan kepada penerjemah. Biasanya penulis yang begitu, secara informal, secara lisan, karena bertemu, dll. Tapi pada umumnya ya seperti yang saya ceritakan di atas.

Tanggung jawab terjemahan saya kira ada di tangan dua-duanya. Tidak boleh ada yang lepas tangan. Seorang penerjemah tentunya harus profesional, harus menerjemahkan sebaik-baiknya. Tidak bisa, misalnya, dia berpikir, ah saya kerjakan sebisanya saja, toh di penerbit ada editornya, dan mereka bisa memperbaiki kalau ada yang salah, terjemahan saya hanya semacam draft awal untuk diolah lebih lanjut. Tidak bisa begitu. (Beneran ada lho penerjemah yang punya kerangka pikiran seperti itu.) Penerjemah yang baik akan berupaya maksimal agar terjemahannya akurat, baik itu dengan membuka kamus, riset di internet, bertanya kepada sesama penerjemah, bahkan kalau perlu berdiskusi dengan penulisnya sendiri.

Di sisi lain, penerbit juga tidak boleh menerima hasil terjemahan dengan menutup mata. Tidak bisa, misalnya, dia bepikir, ah penerjemah kan tugasnya menerjemahkan, saya mah cuma bertugas menerbitkan. Tidak bisa begitu juga. Dia tetap bertugas sebagai pengendali mutu. Meskipun idealnya seorang editor tidak harus menyunting berat terjemahan yang dia terima, tetapi dia tetap harus memastikan bahwa mutu terjemahan tersebut sudah baik. Sikapnya terhadap hasil terjemahan harus sama dengan terhadap sampul buku, misalnya. Kalau rancangan sampul dari desainernya jelek, tentunya editor akan menolak dan meminta si desainer mengajukan rancangan yang lain, sampai si editor merasa kualitas sampul tersebut memuaskan (pembaca). Terhadap terjemahan pun harus begitu.

asnani said: teh Femmy, makasih informasinya…semoga berkah usahanya, :)Rie-

Amiiin 🙂

asnani said: teh Femmy, makasih informasinya…semoga berkah usahanya, :)Rie-

betul mbak femmy, minimal mesti punya beragam kamus dan kbbi! hehee… biarpun setebel-tebel bantal juga harus disayang. 🙂

asnani said: teh Femmy, makasih informasinya…semoga berkah usahanya, :)Rie-

Fem , ehm hm, nggg,…eh…
penghasilannya kira-kira berapa per buku? *cengar cengir*

tenshichan said: betul mbak femmy, minimal mesti punya beragam kamus dan kbbi! hehee… biarpun setebel-tebel bantal juga harus disayang. 🙂

*mengelus-elus kamus* sayaaang… sayaaang…:-p Tapi sekarang aku lebih sering pake kamus di komputer sih, baik yang offline maupun online. Praktis, ngga usah bolak-balik halaman, tinggal ketik kata yang dicari dan klik/enter. Coba KBBI ada versi softcopy-nya juga, asik tuh…

maimon said: Fem , ehm hm, nggg,…eh…penghasilannya kira-kira berapa per buku? *cengar cengir*

Ehm… tergantung ketebalan buku sih. Yang pernah kuterima sekitar Rp2-5 juta.

femmy said: Yang pernah kuterima sekitar Rp2-5 juta.

wow wow menggiurkan sekali sebenarnya tapi lagi2 huhuuhuh keiknya bukan jalan ku hiks *wasyahhh*

OOT :eh sambel terinya enak loh waktu kapan minta ama pa’ herman 😀 tapi kurang pedesssssss 🙂

femmy said: Yang pernah kuterima sekitar Rp2-5 juta.

Iya, kita cari jalan masing-masing aja, yang penting kita suka kerjaannya.

OOT: hehe… kalo kepedesan, ntar minum melulu. kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

femmy said: Yang pernah kuterima sekitar Rp2-5 juta.

sambel tempoyak mau dong hueheeheh …

fem, aku copy yah artikelnya .. caem punya !

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

belum pernah coba……… :D, makannya pake apa????kalau makanan baru kudu adaptasi dulu dikit2 :P, maklum wong nggunung keik aku gini suka kaget ketemu makanan baru :((

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

mangga aja artikelnya dikopi…

hari ini suamiku bawa bekal sambal tempoyak lho ke kantor… kalo mau nyicip. dimakannya pake lalapan. kayaknya besok bakal bawa lagi.

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

hah, aku kok gak tahu kikikikikiki, padahal nawarin tadi tapi gak bilang kl ada tempoyaknya sih…

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Akhirnya tulisan ini dibuat juga 🙂
Dulu saya pernah minta Teh Femmy bagi-bagi pengalamannya sebagai freelance…

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Hehehe… Kalo cuma diminta bagi pengalaman, emang bingung sih… Kalo ada yang nanya secara spesifik, baru deh bisa cerita lebih banyak.

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Interesting information; thanks for sharing it here.. 🙂

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

You’re welcome 🙂

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Thanks a lot for the info. Sekalian mau tanya boleh ya? Saya pikir jawaban pertanyaan saya bisa berguna juga buat yang lain, jadi saya tanyakan di sini.

Mengenai contoh terjemahan, tentunya perlu disertakan naskah aslinya. Nah, bagaimana menyertakan naskah asli ini? Apakah kita fotocopy dan kita lampirkan dalam berkas lamaran? Atau kalau misalnya kita sebutkan, "Ini adalah contoh terjemahan saya dari buku berjudul ‘Judul Buku’, karya ‘Penulis Buku’, terbitan ‘Penerbit X’ " boleh apa ndak?

Terima kasih sekali lagi.

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Oh iya, saya lupa sebutkan yah? Benar, naskah aslinya tentu perlu disertakan, bisa berupa fotokopi. Makasih ya. Akan saya tambahkan di tulisan di atas.

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Mbak Femmy ternyata yang terjemahin Chicken Soup for The Soul ya? Kok buku Chicken Soup for the Writer Soul ngga masuk Ind? (protes bukannya ke penerbit malah ke mbak Femmy)

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Buku-buku Chicken Soup sekarang masih laku nggak ya? Tapi boleh juga tuh diusulkan ke Gramed supaya nerbitin yang Writer’s Soul. Sekarang kan kegiatan tulis-menulis lagi marak yah?

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Numpang mampir nih, Teh Femmy. Thanks infonya utk biro luar negri. Jadi terbuka wawasan nih utk ekspansi. Btw, milis terjemahan FLP, quo vadis ya, Teh? Nggak enak juga nih nanyanya, soalnya terjemahan cerpen RDMI yg saya pegang juga belum kelar,heheh:-).
*hemm…kayaknya foto saya serius amat yax:->*

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Makasih kembali. Proyek terjemahan FLP-nya kayaknya lagi mandek tuh. Aku juga belum sempet tengok-tengok lagi ke situ, lagi sibuk buanget. Itu foto dari zaman kapan tuh?

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Hihi..maklum jarang banget foto, Teh. Yah, kira-kira aslinya sama lucunya deh:->. Thx dah mampir di blog saya di multiply. Yg di multiply mah masih under construction. Yg rada lengkap di pengejarmakna.blogspot.com. Maklum, blogger muallaf. Baru bikin blog setelah banyak desakan dari teman-teman:-> Keep writing!

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Mba Fem, asyik juga ya kalo dapet job yang dari luar negeri gitu… tapi biasanya yang diterjemahin apaan tuh Mba? Buku juga kah? Trus gimana cara dapet jobnya??

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Biasanya sih justru nonbuku. Bisa dokumen seperti ijazah dan akta kelahiran, bisa manual dari HP sampai mesin cuci, ada kontrak, ada berita, ada notulen rapat pemegang saham perusahaan, ada dokumen pelatihan perusahaan internasional, ada situs web, macem-macem deh. Salah satu cara dapet job-nya ya dengan memantau job postings di situs-situs yang kusebutkan di atas, atau melamar langsung ke biro penerjemahan di luar negeri (ada databasenya di situs-situs itu).

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Wah trims banget informasinya ya…! Selama ini saya bingung banget gimana caranya jadi penerjemah tersumpah itu. Oke… Salam kenal aja…

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Salam kenal juga. Mudah-mudahan lulus tes jadi penerjemah tersumpah ya… Ada contoh soalnya
di sini nih.

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Teh Femmy, salam kenal, waduh infonya bener-bener yang selama ini saya cari, tararengkyu yahh, terus aku mau tau kalo mau nerjemahin film gimana atuh? (film bajakan gituuu he…he…he)

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Teh Femmy, thanks banget atas infonya; setidaknya saya sudah tahu gambaran soalnya. BTW, apakah di pasaran ada kamus Hukum English – Indonesian…?

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Dian, salam kenal juga. Aku juga belum pernah sih nerjemahin film, tapi coba aja ngelamar ke
Softitler.

Fitra, aku belum pernah menerjemahkan sesuatu yang berkaitan dengan hukum, jadi belum pernah cari. Mungkin ada ya. Kalau yang online sih ada di
sini.

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Halo Femmy. Akhirnya kita bersua juga. Thanks for contacting me. Artikel di atas sungguh-sungguh informatif dan berguna bagi mereka yang ingin menjadi penerjemah. Saya salut pada Femmy yang amat ‘generous’ dalam membagi pengalaman. Jarang ada yang bersikap terbuka dan membantu. Hidup Femmy! Nanti disambung lagi, ya.

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Bu Ratri, senang juga bisa kontak. Artikel di majalah GAMELAN menarik-menarik. Semoga bisa terus berlanjut dan mencerahkan masyarakat Australia/Indonesia tentang negeri tetangganya.

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

Hi Femmy, mo tanya gimana sih caranya gabung ke milis bahtera yang kamu pernah mention itu? Thanks buat infonya!

femmy said: kalo sambel tempoyaknya, suka ngga?

kirim aja email kosong ke bahtera-subscribe@yahoogroups.com, lalu ikuti petunjuk yang dikirimkan dalam email balasan dari yahoogroups.

femmy said: Semoga bisa terus berlanjut dan mencerahkan masyarakat Australia/Indonesia tentang negeri tetangganya

Majalah dalam bentuk cetakan sudah tidak terbit sejak April lalu. Banyak pemikiran mengapa diputuskan demikian, a.l. setelah penerbitan Gamelan cukup banyak media Indonesia lain di Aussie yang ikut terbit. Kami cukup mengisi beberapa artikel dalam majalah Ausindo, media yang lain dalam bentuk tabloid. Selain itu, pemasukan tidak seimbang dengan pengeluaran karena kami tidak dapat aktif mencari iklan yang merupakan sumber pemasukan. Tentu saja visi dan missi penerbitan itu sendiri masih kami usahakan. Kini sudah masanya menulis dalam bentuk elektronik alias MP. Karena saya lebih banyak kegiatan terjemahan, mbak Theresa yang aktif menulis. Dapat dibuka di
http://theresajackson.multiply.com/ Kami juga sesuaikan tulisan sehingga kini lebih banyak kedekatan pribadi. Mungkin suatu hari tulisan2 akan diterbitkan dalam bentuk buku. Kami berterimakasih kepada Mama dan Femmy yang sudah memberikan sumbangsih yang besar dalam tahap awal penerbitan Gamelan. Mudah-mudahan hubungan persahabatan kita (yang luaaaamaaa terputus) tersambung kembali. Mama punya MP gak?

gamelan said: Mama punya MP gak?

Ada di
http://sofiamansoor.multiply.com, tapi Mama sangat jarang mengunjungi multiply ini, apalagi memperbaruinya. Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

gamelan said: Mama punya MP gak?

makasih infonya mbak Femmy…

gamelan said: Mama punya MP gak?

sama-sama, lulu…

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Thank you for your info. Nanti saya tulis langsung ke email.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Tulisannya aku link di MPku ya, Fem. hatur nuhun.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

harus teliti kalo mau jadi PTjmh

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Mangga,
Mbak Rini

Mas Anas, betul sekali, ketelitian itu sangat penting! Setujuuu…

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

tips buat pelamar: tulislah "penerjemah", karena kalo ada lamaran yang bilangnya "penterjemah" biasanya editornya langsung skeptis, hehehhe….

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Hihihihiks… bener, antie…

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Mbak Femmy, aku boleh numpang tanya yah…. (1) ada gak sih penerjemah yang lebih fokus ke dokumen-dokumen hukum? (2) kalo ada, dimana sih kalo mau kursus jadi penerjemah sebagaimana dimaksud? dan (3) Apakah ujian menjadi sworn translator harus di UI Depok? Maaf yah nanyanya panjang bgt.. Sukses selalu buat Mbak Femmy.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Numpang tanya, tentu boleh dong. Kujawab ya…

(1) ada ngga ya? yang pasti, kalau kita mau spesialisasi dokumen hukum, ngga ada yang ngelarang kok :-p tinggal tolakin aja tawaran terjemahan yang lain.

(2) kalau kursusnya sih, aku kurang tahu juga. dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2), tapi barusan kulihat lagi situsnya, halaman itu kosong. apa mungkin programnya ngga ditawarkan setiap tahun.

(3) Setahuku sih iya, harus di sana. Untuk jelasnya, coba hubungi mereka langsung.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Mbak Hening, salah satu teman saya spesialis terjemahan hukum. Blognya
http://nursalam.multiply.com

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Mbak Femmy dan Mbak Rini terima kasih atas tanggapannya loh.. semoga sukses selalu untuk anda berdua.. Mbak Femmy, kalo aku lain kali ada pertanyaan lagi boleh ya..

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Tentu boleh. Mudah-mudahan sukses ya…

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Hi mbak Femmy, salam kenal.
terima kasih atas infonya, tapi ada yang mau saya tanyakan neh.
notel yang mbak Femmy sebut diatas hanya untuk yang berlokasi dijakarta saja yah? kalo yang bertempat tinggal di luar jakarta, misalnya di batam apakah ada yang bisa dihubungin untuk menjadi sworn translator?
makasih sebelumnya.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Setahu saya, di daerah selain jakarta, belum ada lembaga yang mengurus penerjemah tersumpah ini.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

MbakFemmy 2 – 5 jt per buku apa tidak terlalu sedikit itu, itu untuk buku berapa halaman dan harus selesai dalam berapa hari?

Sala,
Reynaldi (asli, bukan Thukul Arowana)

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Sedikit atau banyak barangkali relatif ya, dibandingkan dengan apa dulu. Kalau dibandingkan dengan tarif luar negeri, atau bahkan tarif dalam negeri untuk penerjemahan dokumen, memang lebih sedikit ya. Tapi setahuku rata-rata penerbit di Indonesia memang memasang tarif sekitar segitu, lebih-kurang.

tebal bukunya ya sekitar 200-300 halaman, biasnya selesai dalam satu-dua bulan.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Begini aja deh mbak Femmy, berapa tarif penerbit di indonesia untuk satu halaman atau satu kata, dan berapa halaman harus selesai dalam satu hari, dan apakah kalau kita sudah jadi penterjemah tetap di suatu penerbitan order itu selalu ada atau cuma kadang-kadang saja, ini perlu untuk memperkirakan beban kerja seandainya mau jadi freelance atau penerjemah profesional.

Salam,
Rey (kembali ke laptop)

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Tarif penerbit bervariasi, antara Rp10.000-30.000 per halaman A4, dua spasi. Rentangnya memang agak lebar, tergantung buku apa yang diterjemahkan dan penerbitnya. Saya mungkin menerjemahkan sekitar 250-300 halaman per bulan, itu sudah termasuk seluruh tahap penerjemahan (dari bikin draft kasar, edit, sampai baca akhir).

Soal order selalu ada atau ngga, itu relatif juga sih. Kebetulan saya sudah cukup lama menerjemahkan untuk Gramedia dan Mizan, jadi alhamdulillah order cukup lancar.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Oke, terima kasih mbak Femmy, nampaknya cukup berat juga ya jadi penerjemah kalau sudah berkeluarga, ngomong² kalau mbak Femmy sedang ada order apa tugas itu tidak mengganggu rutinitas sehari-hari seperti ngurus rumah tangga atau urusan kantor? atau kantornya ya nerjemahin itu?

Rey

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Berat atau ngga, relatif juga barangkali ya… (hehehe, dari kemarin relatif melulu)… maksudnya, saya tahu, banyak juga orang mampu menghidupi keluarga dengan penghasilan lebih rendah, dan ada pula orang masih merasa berat meskipun berpenghasilan lebih tinggi. Penerjemah ada yang hidup pas-pasan, ada juga yang bisa beli rumah hanya dari hasil terjemahannya.

saya kebetulan kerja di rumah, jadi tidak ada urusan kantor yang terganggu 🙂 Di rumah juga ada yang bantu-bantu, jadi bisa bagi-bagi tugas. saya kerja siang hari selagi suami di kantor, jadi saat sore atau malam hari, saya menemani suami (kecuali kalau lagi mepet waktu, kami bahu-membahu mengejar tenggat).

adik saya (laki-laki) juga menerjemahkan sebagai sambilan (dia ngantor full-time). biasanya dia mengerjakannya pada malam hari, setelah istri dan anak-anaknya tidur, atau pada akhir pekan. jadi ini soal ngatur waktu aja.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

mbak femmy kalo cara menyampaikan quotes di proz.com gimana ya caranya, saya sering dapat email bahwa ada proyek terjemahan inggris – indonesia bla…bla…bla.. trus kita diminta menampaikan quotes, tapi saya belum pernah bisa memasukkan input saya, saya juga tidak tahu pasti apa itu yang dimaksud dengan quotes, apakah kita harus jadi member (bayar $99) dulu baru bisa menyampaikan quotes?

Ninik

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Mbak Ninik, kita bisa bergabung dengan proz.com dengan gratis, tetapi itu berarti kita tidak menjadi anggota penuh, dan karenanya ada beberapa fitur yang tidak bisa kita akses. Klien bisa menentukan apakah non-anggota-penuh boleh ikut memasukkan quote atau tidak, bisa juga menentukan misalnya, non-anggota-penuh hanya boleh memasukkan quote sehari setelah proyek ditayangkan di situs.

Cara mengontak klien biasanya dicantumkan di halaman proyek tersebut, bisa dengan menekan tombol Submit Quote (kalau tombolnya ditampilkan), bisa juga lewat email (kalau alamat emailnya ditampilkan untuk kita), tergantung keinginan klien. Quote itu sendiri biasanya berisi tarif dan lama kerja yang kita tawarkan, sekalian kualifikasi kita untuk mengerjakan proyek tersebut.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Kalau mbak Femmy pernah gak dapet job dari proz.com? biasanya berapa standar inggris-indonesia yang mereka anggap wajar?

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Belum pernah. Biasanya saya dapat pekerjaan luar negeri lewat rujukan rekan penerjemah lain.

Soal standar, susah juga ya, soalnya berbeda-beda. Misalnya, klien Amerika/Inggris biasanya mau bayar lebih tinggi daripada klien di Singapura atau RRC. Belum lagi kita harus bersaing dengan penerjemah proz.com lain, jadi kalau kita pasang terlalu tinggi, jangan-jangan kalah tender.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

informasi berguna nih buat amatir yang bercita-cita jadi penerjemah seperti saya. terima kasih Mbak Femmy.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Salam kenal Ibu femmy,
baru kali ini saya mengunjungi blog ini,
karena ada pesenan dari isteri tercinta untuk mencari informasi tentang karier sebagai penterjemah,
terima kasih atas informasi, moga selalu bermanfaat bagi banyak orang.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Rizky dan Yoyok, terima kasih sudah mengunjungi blog saya. Alhamdulillah jika ada manfaatnya.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Mbak Femmy, salam kenal. Infonya bermanfaat banget. Kebetulan saya juga baru dapat job translate ind ke eng, amatiran siih. Tapi lumayan 10rb/hal A4 (pdhl baru pertama kali). Semoga sukses selalu.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Mbak Mujiati, salam kenal juga! Semoga ke depannya terus dapat job ya…

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Mbak Femmy, saya sebenarnya sudah signed up ke proz.com, cuma masih bingung… kalau melalui proz.com harus pakai uang keanggotaan nggak sih ya? Jangan2 mahal ya… 😮

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Mbak Vani, kita bisa bergabung dengan proz.com dengan gratis, tetapi memang ada beberapa fitur yang hanya bisa diakses oleh anggota-penuh (yang bayar iuran).

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

mbak… aku mau donk jadi penerjemah.. bisa ga ngajak aku gabung gitu? aku lulusan sastra inggris UI. hobiku emang nulis…nulis..n nulis….
thx. laila (7132 7747)

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Duh, gabung ke mana ya? Soalnya aku juga penerjemah lepasan yang menerima kerjaan dari pihak lain, bukan biro penerjemah nih. Dicoba aja kiat-kiat yang udah kutulis ya… Semoga sukses…

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

kalo gitu boleh minta penerbit mana aja yang kira2 bisa dikirimi? trus…contohnya lebih enak terjemahan indonesia-inggris atau inggris-indonesia?

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

oia..mbak femmy selain translate ngapain? apa ada pekerjaan tetap? kalo iya, gmn bagi waktunya?

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Penerbit mana yah? Yang pasti, harus penerbit yang menerbitkan buku-buku terjemahan ya. Terus, tergantung minat juga, mau menerjemahkan buku jenis apa. Mungkin bisa dicoba ke penerbit-penerbit besar seperti Gramedia dan Mizan. Untuk contoh terjemahan, sebaiknya Inggris-Indonesia, karena jarang penerbit lokal yang menerjemahkan buku ke bahasa Inggris.

Pekerjaan saya hanya menerjemahkan saja kok, nggak ada yang lain.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

mbak femmy, met kenal ya? kalau kursus atau pelatihan penerjemah ada nggak ya?

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Di situs Nursalam (
http://nursalam.multiply.com/journal/item/19) disebutkan beberapa kursus penerjemahan yang ada. Silakan dilihat…

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Mba Femmy, met kenal ya, aku seneng banget bisa nemuin blog ini, akhirnya aku bisa nemuin wadah untuk bertanya tentang hal2 mengenai translator, sekalian bisa numpang curhat juga, boleh khaan? :D…begini Mba, aku selama ini jadi freelance translator, aku menerjemahkan naskah telenovela dan juga film lepas, untuk film lepas bahannya bukan dari naskah ke naskah, tapi dari filmnya langsung, saya ingin melebarkan sayap dan menambah pengalaman saya dalam bidang ini, karena selama ini, saya tidak terlibat langsung dengan pihak PH yang memberikan job itu, istilah kasarnya, tangan kedua gituu lhoow….karena itu saya tertarik untuk menerjemahkan novel, seperti yang sudah aku baca info dari Mba Femmy, aku harus mengirimkan contoh bentuk terjemahan dari novel itu, sedangkan selama ini aku nggak pernah menerjemahkan novel, jadi sebaiknya, apa saya beli novel ke toko buku asing, dan saya coba terjemahkan novel itu sebagai sisipan dalam surat lamaran? atau bagaimana? dan kalau bisa, saya butuh saran dalam menerjemahkan novel, bagaimana menerjemahkan novel yang baik n benar, karena menerjemahkan naskah telenovela dan film lepas tentunya sangat berbeda dengan novel, terima kasih banyak atas waktu luangnya untuk membaca blog saya : )

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

oiya Mba, itu kirim lamarannya dalam bentuk bahasa Indonesia atau Inggris ya? thanks again : )

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Halo maxilub, met kenal juga. Contoh terjemahan boleh diambil dari mana aja. Mau beli novelnya boleh, mau pinjam dari teman boleh, mau cari di internet juga banyak (tinggal cari excerpt aja). Toh cuma perlu beberapa halaman saja. Menerjemahkan novel saya kira ngga terlalu jauh berbeda ya. Usahakan terjemahannya setia dengan naskah asli, tapi usahakan juga bahasa terjemahan yang dihasilkan itu luwes dan enak dibaca. Lamarannya dalam bahasa Indonesia saja.

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

maksudnya excerpt itu, kutipan atau apa ya? :-/
soalnya aku masih buta dalam hal penerbitan 😀 makasih banget ya Mba

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Di internet banyak kutipan buku sepanjang satu bab, sebagai alat promosi, biasanya bisa ditemukan di situs penerbit, situs penulis, atau situs komunitas pembaca. Coba saja cari dengan kata kunci "first chapter".

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

ooo…ok deh kalau gitu, terima kasih banyak Mba Fem, aku coba deh, doain ya, mudah2an berhasil 😛 ( udah minta info nglunjak minta doain juga….hehe)

femmy said: Kalau mau kontak, mending langsung aja lewat email ke sofiamansoor @ gmail . com

Oke… semoga sukses yaaaa…

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

emang untuk jadi penerjemah ada spesialisasinya (s2) ya teh ?
saya kira cukup dengan kuat di english n ngerti suatu disiplin ilmu, misal engineering gt doang….

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

Dalam konteks UI ini, spesialisasi di sini tidak analog dengan bidang kedokteran (yang kelak dibagi-bagi jadi ada spesialis mata atau saraf atau lainnya). Bukan bidang penerjemahannya yang dibagi-bagi. Yang dimaksud "spesialisasi" itu justru program penerjemahannya sendiri, karena bukan bagian dari S2 Linguistik atau S2 Sastra atau yang lain.

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

mba fem, mau nanya lagi niey, itu kalo contoh novelnya aku dapet dari internet, trus gimana cara lampirin naskah asli di surat lamarannya? apa di tulis linknya? : )

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

mungkin coba di-print aja, biar memudahkan editor memeriksa terjemahan. oke? 🙂

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

hehe…oiya mba satu lagi kelupaan, mba tau link buat ebook yang bagus2? aku udah download beberapa novel, tapi macem harry potter n LOTR, novel yang di filmkan gitu, tapi nyari macam chicken soup susah sekali, barangkali mba tau linknya, thanks b4 😀

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

waduh, aku amat jarang baca ebook, ngga tahan baca di layar lama-lama. lebih suka baca buku biasa aja. maaf ya, ngga bisa membantu.

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

ooo…ok deh, thanks ya mba : )

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

sama-sama… 🙂

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

hallo assalamu’alaikum wr.wb, how are u ?

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

wa’alaikumsalam wr wb, halo juga. i’m fine. how are you?

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

wah..menarik banget niy mba artikelnya.. nambah pengetahuan saya yg berniat jd penerjemah lepas. Salam kenal ya mba..:)

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

Salam kenal juga… Semoga niatnya segera terwujud ya…

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

amiin..
trima kasih mba… thanks for the info too..

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

Teh Femmy, jazakillahi, informasinya bagus sekali. Saya emang kepingin nanti sepulangnya ke Ina bisa menerjemah lepas. Satu-satu dulu deh, yang VoL baru hampir selesai. Tapi insyaAllah dah ada penerbitnya. Makasih sekali untuk semua sarannya Teh…

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

assalammualaikum mba, aku gabung dan dapet proyek diproz, setelah kelar dia minta invoice . duhhh, aku nggak tau gmn nentuin tarifnya terus apa aza yang mesti aku kirim ke dia. please help

femmy said: dulu ada program spesialisasi penerjemahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI (setara S2),

Ibu Maryam, wah, sudah hampir selesai ya? asyik sekali! lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

neena, tapi kirim invoice itu gampang. Selembar halaman, di bagian atas ada info kita (nama, alamat, telepon), trus tanggal dan perihal, terus di bawahnya bikin tabel yang kolomnya: nomor PO (kalau ada), nama tugas, jumlah kata, tarif, total fee. terus di bawahnya: please send payments to: di sini kita bisa minta cek, atau kasih nomor rekening, atau kasih metode lain, mis. moneybookers atau paypal.

soal tarif biasanya sih disepakati sebelum proyek dikerjakan. aku lanjutkan lewat PM yah…

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Makasih Teh, amin…
Kucoba kirim 1-2 bab yah?

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Wah, asyiiiik… Ditunggu dengan penuh harap 😀 Alamat emailku femmy.syahrani@gmail.com (kalau-kalau sudah hilang catatannya). Terima kasih banyaaak…

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Assalammu’alaikum Teh Femmy…
Makasih banyak ya untuk infonya.Mau tanya satu hal nih, kalau mau apply-nya ke penerbit, lebih efektif aplikasi kita ditujukan kepada siapa atau bagian apa? Apa seperti kalau kita sedang melamar kerja, ke bagian HRD atau Personalia gitu?
Makasih sekali lagi ya teh udah bersedia sharing info. Semoga aktivitas Teh Femmy selalu lancar dan penuh berkah…

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Wa’alaikumsalam… Mungkin ditujukan kepada Kepala Redaksi saja langsung. Tapi kalau ditujukan ke HRD, kayaknya bakal dioper juga ke orang yang berkepentingan.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

dear femmy, salam kenal. infonya bermanfaat sekali.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

salam kenal juga, brima. Syukurlah jika bermanfaat.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Alo Mbak Femmy,

Tanya dong sebenernya pingin bisa jadi penerjemah, nah bingung juga kemampuan Inggris belum seberapa nich

Apakah harus kuliah dengan mengambil Sastra Inggris??
Sepengetahuan Mbak Femmy, sastra Inggris yang baik di univ mana yach??

Thanks

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Hallo Mbak Femmy,
Salam kenal, saya Aldi. Salut buat mbak yang memiliki dedikasi tinggi terhadap profesi. Salut juga buat mbak yang sudi berbagi info kepada rekan-rekan tentang dunia terjemahan, terutama bagi rekan-rekan pemula atau yg mulai tertarik dengan dunia terjemahan. Saya mau tanya, apa selain sebagai praktisi mbak juga seorang akademisi. Karena dalam chat di blog ini mbak pernah menyinggung soal Fakultas Budaya, S2 Terjemahan, dsb. Apalagi dari blog ini juga saya tau kalo mbak sekarang lagi baca bukunya Mona Baker. Dia adalah seorang teoritikus terjemahan yang bisa dibilang paling terkemuka saat ini setelah era Nida, Newmark, dan Larsen. Thanks

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Hanny, menurutku pribadi sih, cara terbaik menguasai suatu bahasa adalah dengan membenamkan diri di dalamnya, yakni dengan banyak-banyak membaca (buku atau koran atau majalah), mendengar (menonton film), menulis (surat, email, blogging), juga berbicara. Saya belajar bahasa Inggris dengan cara seperti itu, dan saya kira kita semua belajar bahasa ibu kita masing-masing dengan cara itu juga.

Soal Sastra Inggris, aku kurang tahu juga ya.

Aldi, penerjemah juga? Saya praktisi saja, belajar lewat pengalaman, plus "mentoring" dari
ibu saya yang editor/penerjemah juga. Tapi sekarang saya mulai membaca-baca buku teori juga, tapi baru sedikit. Pertama, buku Bu Rochayah Machali, dan yang kedua, buku Mona Baker ini (bukunya memang bagus). Saya ingin membaca lebih banyak lagi ke depannya. Ada rekomendasi?

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

makasih banget infonya ya mbak 🙂 jadi penerjemah udah jadi cita-cita saya sejak pertama kali dapet mata kuliah penerjemahan.;P setelah lulus, gak tau gimana mau mulainya. maklum, koneksi terbatas dan pengalaman sangat sedikit hehe..

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

makasih kembali. semoga cita-citanya segera terwujud ya…

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Hallo, Bu Femmy,
Perkenalkan, saya Bobby. Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Ibu untuk membagi info tentang pekerjaan Ibu.
Saya ingin menjadi penerjemah lepas (freelance translator), tapi belum ada pengalaman. Ke penerbit mana saja yang bisa saya lamar untuk menjadi penerjemah lepas? Apa bisa juga saya apply melalui e-mail? Terima kasih banyak, Bu.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Halo, Bobby. Saya kurang tahu juga ya, penerbit mana saja yang sedang membutuhkan penerjemah baru. Harus ditanya ke penerbitnya masing-masing. Begitu juga soal mengirim lamaran melalui e-mail, harus ditanya ke penerbitnya. Terus terang, saya belum pernah melakukan survei tentang hal-hal ini.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Mbak Femmy, mumpung lagi mampir, sudah lama mau bilang ini, tapi keburu nggak ketemu di kantor, I really really appreciate everything you have done for me when you were still in-house editor. Maybe more than you realize, aku banyak belajar dari Mbak Femmy dan tumbuh berkembang berkat Mbak Femmy juga. Thanks again.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Mbak Ary, sama-sama, terima kasih juga. Aku juga banyak belajar lho dari interaksi kita. You were really fun to work with.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

salam kenal mbak femmy, aku cuma pengen tahu aja. mbak femmy dulu latar pendidikannya apa? Lancar bahasa inggrisnya dari mana? gitu….

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Salam kenal juga, Rini. Dulu aku kuliah Teknik Kimia. Belajar bahasa Inggris terutama dari banyak membaca buku dan menonton film. Mungkin ada sedikit bakat juga barangkali.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

salam kenal mbak femmy, terus dapet kompetensi berbahasa inggrisnya (ceileeehh bahasanya…) dari kursus?tes TOEFL?soalnya aku pengen juga jadi penerjemah tapi latar belakang bukan sastra or jurnalis gitu,kan di lamaran mesti ada kan mbak?aku cuma hobby baca buku hehehehe…

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Salam kenal juga. Boleh juga tuh hobi membacanya disebutkan dalam surat lamaran. Yang penting mah contoh terjemahan. Kalau terjemahannya bagus, pasti kepake deeeh… Kalau mau tambah pede dikit, boleh juga tuh ikutan tes TOEFL. Dulu biayanya cuma Rp50.000 di… mana ya dulu aku ambil… di salah satu tempat kursus bahasa Inggris gitu deh. Sekalian buat mengukur kemampuan kita juga.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Salam kenal mba. Terima kasih untuk artikelnya, bermanfaat sekali. Kira-kira Translator Cafe itu di mana ya mba? Dan, kira-kira mba Femmy ada daftar penerbit yang biasa menggunakan jasa penerjemahan ini nggak ya? Trims sekali lagi ya.. Wass

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Salam kenal juga. Alhamdulillah kalau bermanfaat. Translators Cafe ya adanya di dunia maya 🙂 tepatnya di
http://www.translatorscafe.com Kalau lihat sekilas sejarah situsnya, si pendiri berasal dari Ukrania, kemudian bermukim di Kanada.

Soal daftar penerbit, sayangnya aku ngga punya. Coba aja survey ke toko buku. Kalau suatu penerbit sering menerbitkan karya terjemahan, tentunya dia membutuhkan jasa penerjemah 🙂 Untuk daftar penerbit secara umum, bisa coba lihat ke situs
IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia). Selain itu, coba pantau milis seperti pasarbuku, penerbit yang membutuhkan jasa penerjemah kadang posting ke sana. Sekalian aja cek arsipnya untuk mencari iklan serupa yang pernah diposting di masa lalu.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Hallo Femmy, salam kenal. Saya tadi lagi cari2 info Lembaga yang memberikan pendidikan dasar untuk menjadi Penerjemah…eh menclok di sini…makasih sekali ya atas innfo2nya. Saya kebetulan ngajar Sastra Inggris di salah satu univ. swasta…ingin lebih mendalami bidang penerjemahan. Dulu sekali katanya di Universitas Nasional (Unas) pernah ada Lembaga Tinggi Penerjemah..tapi sayangnya sudah tutup….sayangnya lagi belum ada ya Lembaga Tinggi lainnya semacam itu…

OK deh sekali lagi makasih infonya.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Halo Andhika, terima kasih ya sudah berkunjung ke sini. Wah, asyik ya mengajar Sastra Inggris. Saya juga pengen mendalami sastra nih, cuma S2 Sastra hanya ada di UI ya? Jauh mesti ke Jakarta.

Semoga berhasil mendalami penerjemahan ya…

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Mba Femmy..lam kenal..saya tau multiplynya dari milis Apsas..wah ngiri deh ama mbak femmy..pingin bgt nih menjalani dunia penerjemahan..thanks a lot..aku add ya multiply nya

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Maya, salam kenal juga. Terima kasih ya sudah berkunjung ke sini. Semoga bisa segera ikut berkecimpung dunia ini ya. Silakan kalau mau di-add.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Mbak femmy punya teman penerjemah juga yang bisa irma wawancarai, thanks

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Di multiply ini ada beberapa contact-ku yang penerjemah juga. User ID mereka: sofiamansoor, yulider, arweneldarin, kleinebeer, arynsis, mmlubis, antie, widati, lsusianty, nursalam, mimilarasati, tenshichan, rinurbad, dialogkecil, ahmadbaiquni54, pangestuningsih, soehind, ivles, daffarafi.

Coba aja kunjungi multiply mereka dan tinggalkan private message untuk mereka.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

saya jadi mau jadi penerjemah nih.. cuma dari Sunda ke bahasa indonesia… kekkee

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Hehehehe… sok atuh, dimulai aja 🙂

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

salam kenal ya teh…

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

salam kenal juga, amanda.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

met knal mba, kalo ada masalah dengan terjemh menterjemahkan aku kan hubungi mba aja yaa………….

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Met kenal juga ya. Jangan ragu hubungi aku kalau ada keperluan penerjemahan. Jadwal kerjaku bisa dilihat di sini
http://femmy.multiply.com/journal/item/10 supaya kita bisa menyesuaikan waktunya.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Finally, I Found the Professional Translator.. Yang kaya pengalaman n mau berbagi..Salam kenal mbak..Sy jg Concern bgt ma penerjemahan.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

salam kenal juga. mudah-mudahan bermanfaat ya.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Mba Femmy, salam kenal ya. Aku dulu pernah kerja di satu perusahaan yg khusus nerjemahin film2 (kartun, drama, horor, dokumenter, reality show dll) tp berhub orang adminnya rese trus alat buat kerjanya ga memadai jumlah pegawai (4 komputer utk 6 org) jdnya aku keluar. Nyesel2nya belakangan. Karena aku suka banget sama yg namanya menerjemahkan (LUV IT). Aku masih nerima2 terjemahan film dari temenku sih. Malahan sinetron Indonesia diterjemahin ke Bhs Inggris 🙂 huehehehehehe… rada2 ribet krn yg dipake bahasa sehari2nya Indo. Seneng ternyata ada jg yang berprofesi sama di MP ini. Thanks buat tipsnya ya mba. Salam kenal!!!!

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Aslmkm mbak Femmy,….saya fakhrurrazy dari Banda Aceh, saat ini masih sedang rintis jalan sich menjadi penerjemah. Namun sebenarnya dah ditekuni sejak dari tahun 2002 yang lalu. malahan website yang saya buat juga masih bertahan, namun ada satu kesulitan saya yang mau saya bagi. Bagaimana ya caranya mengembangkan sayap? ya biar kita lebih dikenal orang gitu, sopan nggak kalo kita tawarkan website juga ke penerbit, sehingga mereka bisa lihat langsung hasil terjemahan kita?

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Liani, wah seneng deh bisa berkenalan sesama penerjemah. Aku juga sangat suka menerjemahkan film. Serasa dibayar buat nonton! Hehehe… Salam kenal ya!

Fakhrurrazy, aku juga selalu mencantumkan website di dalam CV kalau diminta oleh penerbit atau biro penerjemah, terutama URL yang memuat daftar terjemahanku. Kukira nggak apa-apa kalau website dicantumkan sebagai bagian dari lamaran/proposal kerja sama kita dengan penerbit, apalagi kalau website itu memang mampu mempromosikan kemampuan kita sebagai penerjemah, khususnya kemampuan yang cocok untuk penerjemahan buku.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

q jg suka nulis tapi mau d bwa kemana ya kata-kata itu

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

ke mana pun kau ingin

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Hi Femmy, thanks buat artikelnya ya, karena saya ingin jadi penerjemah lepas, tapi nggak tahu gimana mulainya. Tapi ternyata banyak banget ya org2 yang pengin jadi penerjemah lepas … boleh nggak saya kirim contoh2 karya saya untuk minta pendapat kamu, kalau nggak keberatan nih? 🙂

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Halo, Theresia, syukurlah kalau artikelnya bermanfaat. Boleh kok kirim karyamu ke aku, kirim aja ke emailku, oke?

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Aslmkm mbak Femmy, saya Darmawan d Jember, permisi ya, kebetulan saya lewat…
Salut buat mbak Femmy, dengan senang hati memberi tips utk calon n para penerjemah…
Kl org2 Indonesia punya jiwa seperti mbak.. Pasti Indonesia jauh lebih maju dr skrg…
Walau saya org yg awam bgt soal dunia penerjemah, tp saya perhatikan kberadaan MP mbak membatu banyk org…
May ALLAH SWT bless U all the time.. Amin…

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

Wa’alaikumsalam, Darmawan, makasih udah berkunjung ke sini. Alhamdulillah jika artikelnya bermanfaat. Alhamdulillah.

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

kl lamaran itu lebih diperhatikan kl dibaut hardcopy (dikirm via pos) atau dikirim via e-mail aja ya fem? Pengalamanku kl via e-mail nggak ada respon ya, jadi binun. Thx. Boleh aku add ya fem…

femmy said: lihat dooong… 😛 semoga sukses dalam buku ini maupun buku-buku selanjutnya ya…

kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos.

jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

intinya: teror terus editornya yah fem 😉

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Teror sebanyak tiga kali :-p

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

teh femmy, mana nih pelajaran berikutnya?
ditunggu ya
cepet
cepet….

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

waduh, pelajaran apa lagi yha? aku lagi nulis dua artikel lagi tentang penerjemahan, tapi rasanya tidak mengandung pelajaran apa-apa, dan tidak tahu kapan bakal selesai, heheh…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

emhh…mw nanya…aQ masiy kuL di sem.3,,bs g y ngirim CV gtuh??atw gmn??mnta sarannya yAa…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

mbak femmy…i luv u… i really need this info…
please approve my invitation yaaaaah… biar aku merasa lebih sopan ngintip n nyontek ke site nya mbak… hehhehhehhe…
makasih makasih makasih…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

mmuudd, kirim aja CV-nya. Seperti yang kubilang, yang penting itu contoh terjemahannya. Dulu aku mulai menerjemahkan juga saat aku masih kuliah.

jeng dyanee, sama-sama. semoga bermanfaat yah…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

keren
artikelnya saya publish di situs ya

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

makasih mbak…udah di approved ya….
nah sekarang minta ijin untuk copy artikelnya ya…
makasihh banyak…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

kang arul, jeng dyanee, silakan aja disalin, asalkan dicantumkan nama penulisnya. apalagi kalau diberi link ke sini, tambah asyik deh :-p

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

halo mbak femmy. mau nanya nih, aku baru mau ngirim lamaran jd penerjemah ke penerbit. tapi aku belum punya pengalaman menerjemahkan untuk konsumsi orang lain atau publik. paling buat sendiri aja. selain itu, aku nggak punya pengalamn nulis, cuma sekali yang dimuat itupun majalah kampus. lalu isi cvnya apa ya mbak? apa perlu juga kucantumin pengalaman kerja, organisasi, atau pengalaman lain yang ga ada hubungan langsung dengan menerjemahkan? kalau nggak perlu, aku bingung apa isi cv ku? hehe, cuma data pribadi, buku yang diminati, pernah kursus bahasa inggris. dah itu aja. lucu dong? hehe. ehm, kalau boleh, aku mbok dikirimi contoh CV dan surat lamaran ke penerbit? jika bersedia, mohon kirim ke girl_in_jogja@yahoo.com. thanks ya mbak…. caiyyoo

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

tfs ya….

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

copaaaaaasss!!!
makasih mbak atas artikel kerennya!

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

assalamu’alaikum… lg online ya mbak… saya add goodreadsnya kok gak bisa2
oh ya, bukunya mona baker boleh minta detail bukunya? saya cari di google gak ada versi bahasa indonesianya..

salam kenal 🙂

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

wa’alaikumsalam… Saya jarang ngecek friends requests. di goodreads, nickname-nya apa? nanti saya approve.

Judul: In Other Words: A Coursebook in Translation
Penulis: Mona Baker
ISBN: 0415030862
Penerbit: Routledge

Buku ini setahu saya memang belum diterjemahkan, jadi versi bahasa Indonesianya memang belum ada.

salam kenal juga, juga buat lalu, lily dan nuraviana…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

terima kasih info bukunya.. ooh, belum ada versi bahasa indonesianya ya..
nickname di goodreads Dedeh Sry H (dedehsry@yahoo.com), di approve ya mbak..:) trima kasih 🙂

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

mbak makasih sarannya ya
saya susah banget cari job, pernah ngelamar ke tempo tapi ditolak 😦
saya pernah pasang iklan di koran, ada klien telpon eh cuma janji2 gak pernah ketemu
btw background mbak dari sastra inggris mana?
thanks a lot

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

aku bukan dari sastra inggris kok. malah dari teknik kimia, salah masuk jurusan :-p
semoga sukses ya…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

salam kenal ,mbak. Tulisannya bagus banget. Saya mo minta nanya, berapa ya harga normal buat penerjemah yang blom punya pengalaman? Thx before…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

salam kenal mba, aku coba kirim cv ke gramed bagian komik m&c via email, cuma malah failed dan feedback ke emailku lagi, ada tips dan saran kl kirim ke penerbit itu hrsnya ditujukan ke divisi mana ya? thx before 🙂

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Windi, tarif penerjemah cukup berbeda-beda, mungkin bisa ditanya ke penerbitnya langsung.

Deana, kalau gagal pakai email, kenapa tidak coba pakai pos biasa? 🙂 Kirim lamaran penerjemah bisa ditujukan ke redaksi.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

ok, thx banget mba…dalam waktu dekat aku coba kirim ke bbrp penerbit, smoga ada yg melirik dan tertarik pakai jasa aku

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

amiiinnn…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Sip-lah. Semoga keberuntungan juga nanti datang ke saya untuk ikut mengalami menjadi penerjemah buku dari penerbit terkenal di Indonesia ini. Saya sudah terbang lama, tapi belum ketemu penerbit yang cocok dan mencocoki saya.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Amiiinnn…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Hmm karir…….

http://sardjana.multiply.com/journal/item/27

http://sardjana.multiply.com/journal/item/30

http://sardjana.multiply.com/journal/item/31

http://sardjana.multiply.com/journal/item/33

http://sardjana.multiply.com/journal/item/65

http://sardjana.multiply.com/journal/item/94

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Terima kasih link-nya, Mbak…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

terima kasih untuk artikelnya..

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Sama-sama… Semoga bermanfaat.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Mba Femmy, kalo mau kirim cv dan contoh terjemahan ke gramedia, dialamatkannya ke mana ya? Soalnya setelah saya lihat di situsnya, ada beberapa macam, ada gramedia toko buku, gramedia online, gramedia indonesia, pt gramedia. Yang mana ya? Mbak Femmy bisa kasih tahu ke aku alamat pos dan email gramedia yang betul?

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Situs penerbitnya, Gramedia Pustaka Utama atau GPU, itu yang http://www.gramedia.com.
Alamatnya bisa dilihat di
http://www.gramedia.com/contact_us.asp
Tanya jawab tentang berbagai hal, termasuk melamar menjadi penerjemah, bisa dilihat di
http://www.gramedia.com/faq.asp
Semoga membantu, ya.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Makasih banyak ya, Mba Femmy. Informasinya sangat membantu. 🙂

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

asssalamualaikum"
soori nih, mau numpang lewat doang
tuk slalu saling mengingatkan

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

assalamualaikum"
ka` bagai mana cara nya kenalan yah?

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

wa’alaikumsalam, salam kenal…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

wah, infonya menarik banget..
jadi pengen nyoba deh..
tapi aku masih SMA kelas 2 dan cuma ikut kursus bahasa inggris aja..
blm pernah ngambil TOEFL jg..
tapi kalo baca2 cerita atau novel yg bahasa inggris gt sih suka..
kira2 dengan spesifikasi kyk gt bsa nggak ya jadi penerjemah freelance?

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Coba aja, nggak ada ruginya. Pokoknya, yang penting mah, contoh terjemahan. Saya dulu mulai menerjemahkan saat masih kuliah kok, tingkat satu apa tingkat dua. Kalau masih belum yakin dengan kemampuan bahasa Inggris, boleh juga ngambil TOEFL untuk mengukur sebenarnya sudah sebaik apa pemahaman Inggris-mu.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

ooh,gitu ya..
makasih banyak ya 🙂
nanti dicoba ambil TOEFL dulu deh..hehe

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Teh Femmy, kalo saya mau apply tawaran pekerjaan penerjemahan yang saya terima via email dari translators cafe, apa sebaiknya saya harus punya akun PayPal dulu? Kalo misalnya saya dapat orderan itu, apa bisa pembayarannya dikirim langsung ke rekening tabungan saya saja? Soalnya saya mau coba apply salah satu tawaran yang masuk ke email saya, tapi saya ragu karena khawatir akan cara pembayarannya. Mungkin Teh Femmy bisa membantu. Thanks ya. 🙂

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Cara pembayaran memang sebaiknya dibicarakan di muka, supaya tidak repot di kemudian hari. Tetapi, memiliki PayPal tidak wajib. Selama ini saya malah belum pernah dibayar lewat PayPal.

Saya paling sering dibayar lewat transfer bank dan lewat MoneyBookers (mirip PayPal juga sih), dan pernah sekali dengan cek (rada ribet cari bank yang mau terima cek, biasanya harus punya rekening giro dulu, akhirnya bisa mencairkan di Bank Niaga).

Nanti kalau dapet order, bicarakan saja metode pembayaran yang paling praktis. Semua ada plus-minusnya, karena transfer bank biayanya besar juga dan klien tidak selalu mau menanggung biaya tersebut kalau ada cara yang lebih murah bagi dia. Mendaftar PayPal itu mudah, bisa dilakukan belakangan kalau memang itu pilihan yang disepakati dengan klien, tetapi PayPal juga ada batasannya sendiri soal biaya dan jumlah pembayaran yang diterima dan lain sebagainya.

Coba cek arsip di milis Bahtera. Dulu pernah ada pembicaraan soal metode pembayaran yang paling menguntungkan, dan pembahasan di sana tentunya lebih lengkap daripada yang bisa saya ungkapkan di sini, karena menghimpun pengalaman banyak orang.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Makasih banyak ya, Teh Femmy. :-))

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Mbak Femmy, saya mengalami kesulitan nih dalam menentukan contoh terjemahan yang bisa saya kirimkan ke penerbit karena saya belum memiliki pengalaman menerjemahkan buku. Apakah saya bisa menerjemahkan buku apapun yang saya suka sebagai contoh terjemahan? Kalau hal itu bisa saya lakukan, apakah hal tsb tidak termasuk dlm pelanggaran hak cipta? Saya khawatir. Apa saran Mbak Femmy mengenai contoh terjemahan ini? Thanks.
Ros

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Untuk contoh terjemahan, nggak apa-apa kok memilih buku apa saja yang kita suka. Toh tujuannya hanya sekadar contoh, bukan untuk diterbitkan tanpa izin si pemilik hak cipta. Jadi, nggak usah khawatir ya. Jadi, saran saya, pilih buku yang disuka, yang mencerminkan jenis buku yang kita ingin terjemahan, dan yang menunjukkan kemampuan penerjemahan kita.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Thanks ya, Mbak Femmy. Sarannya bikin aku lega. :-))

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

salam kenal !!…sy ibu rt yg sering terima job terjemahan (kebanyakan ttg public health). kadang2 sy suka gemes sm teks terjemahan di tv…suka kacau gitu ya? kalo di metro tv translationnya bagus…kata2 yg dipake juga up to date…tapi kalo filem2 lepas di tv station lain suka rada amburadul ya? btw femmy pernah pake software utk translate gak? what’s ur opinion ttg penggunaan software semacam transtool dsbnya?

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

salam kenal juga. senang sekali berkenalan dengan sesama penerjemah 🙂 saya juga gemas kalau melihat subtitle jelek. kalau bisa, mending subtitle dimatikan! hehehe…

aku sering memakai software untuk menerjemahkan, tetapi tidak pernah software jenis
machine translation seperti Transtool. Hasil terjemahannya kaku dan banyak salah, mendingan menerjemahkan sendiri saja.

Tapi, kalau software yang menggunakan
translation memory seperti Trados, SDLX, atau Idiom, ini amat-sangat membantu dalam penerjemahan dokumen, terutama yang kalimatnya banyak diulang-ulang. Terjemahan jadinya konsisten. Selain itu, ada fitur QA Check untuk peristilahan yang dipakai.

Tapi, kalau menerjemahkan novel, saya tak bisa menggantungkan diri pada software, soalnya rasa bahasa sangat bermain di situ.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Salam kenal Mbak, makasih untuk artikelnya yang menarik dan informatif, ngebaca reply-nya Mbak juga jadi banyak belajar tentang dunia penerjemahan, he..he..maklum penerjemah amatir, masih harus banyak belajar:-)
Kapan-kapan saya mampir sini lagi ya…

Ullen

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Salam kenal juga, Ullen. Terima kasih sudah berkunjung ke sini. Selalu senang berkenalan dengan sesama penerjemah 🙂 Terus berkarya!

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Hi Femmy thanks banget yah atas info-infonya yang benar2 memberi pencerahan. Selama ini aku cuma terjemahin surat, modul, makalah, laporan untuk NGO (freelance) dan kadang2 juga interpreting di seminar2. Lagi berpikir melebarkan sayap ke buku2 fiksi biar ada karya yang dibaca publik secara luas. Sekali lagi thanks for bringing out this topic, I’m no longer alone 🙂

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

halo, yudee. internet memang asyik untuk bertemu dengan orang-orang yang berminat sama, termasuk di bidang penerjemahan. selamat melebarkan sayap ya. semoga sukses terbang 🙂

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

mba femmy..rasa-rasanya tulisan-tulisan anda telah memacu diri saya nii… untuk selalu mengasah ilmu dalam menjadi seorang penerjemah…you rock! ciee… 😀

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

halooo… blog-mu tentang penerjemahan juga ya? mudah-mudahan kita bisa saling belajar. semoga sukses!

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Femmy, salam kenal. Saya boleh tau nggak, untuk pekerjaan penerjemah lepas, berapa honor per halaman di pasaran? Terima kasih ya.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Standar honor Himpunan Penerjemah Indonesia bisa dilihat
di sini. Honor dari penerbit biasanya lebih rendah karena bervolume besar.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Makasih ya. Femmy ternyata anak LSS ITB ya? Hahaha, sori aku pangling. Ini Aching, Arsitek 94, LSS jg.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Ooo… anak LSS juga toh? Aku sebenernya cuma sebentar sih ikut LSS. Cuma satu apa dua semester tuh.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Iya, aku jadinya pangling. Makasih infonya ya, manfaat banget.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Tfs ya mbak. Infonya berguna banget. Lagi mau penjajakan nih mau jadi penterjemah 🙂 Lam kenal yah..

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Terima kasih sudah berkunjung ke sini ya. Semoga penjajakannya sukses 🙂

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Mbak Femi, ma kasih banyak untuk artikelnya. Dulu sempat jadi penerjemah lepas, tapi ya harus nunggu orderan gitu. Terima kasih untuk masukannya. Aku mau coba aktif deh dengan menawarkan buku yang menarik yang belum ada versi bahasa Indonesianya.

Sukses ya, Mbak.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Mbak Sri/Indah, terima kasih juga sudah berkunjung ke sini. Semoga sukses juga ya, moga-moga makin banyak buku yang diterjemahkan.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Dear Mbak Femmy, thanks bangeet artikelnya…sangat menarik!!! Mudah-mudahan bisa menjadi motivasi bagi banyak orang untuk lebih menekuni bidang ini…Salam kenal (Rina)

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Dear Rina, terima kasih komentarnya. Semoga bermanfaat…

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

hehe…mba femmy..salam kenal yup.yg barusan ngimail mba… ;p artikelnya blom Dy baca… n.n’ tapi tapi saya baca2 komen2 disini..hm…itu buku teorinya mona beker judulnya apa ya mba…? thnx b4 mba n.no -dyah-

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

eh…salah baker denk… n.n"

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Assalamualaikum mbak …

alhamdulillah saya kesasar juga d blog ini, hehe. Salam kenal y mbak, saya juga (alhamdulillah lagi) seorang translator freelance, tapi masih amatiran blom ada karya yg terbit. sekarang c lagi nerjemahin sebuah buku dari salah satu penerbit di Bandung. Insya Allah november nanti udah keluar, doain aja y mbak …

boleh g minta akun YM atau chat media yg lain. pgn sharing n konsultasi aja soal penerjemahan buku, skalian klo kbanyakan job bisa dibagi lah ma kita2, hehe …

Best Regard,

Aditya Hadi Pratama

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

makasih atas ilmunya

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

mbak femmy, makasih banyak ya mbak.. kbtulan saya sedang susun cv nih 🙂 pas banget timing nya

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Mba femmy, lam kenal ya. Mba aku ini pengen juga jadi penerjemah lepas dan kebetulan aku sudah menyelesaikan contoh terjemahan. nah masalahnya aku ga’ pede mba bikin CV sama surat lamaran sendiri. Maklum pemula. Mohon sarannya mba, atau kalau mba sangat berkenan, aku minta dikirimin contohnya donk mba. Japri aja ya ke ayu1681@yahoo.com

Trims a lot

regards

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

assalamualaikum, mba femmy salam kenal, saya baru saja mampir karena tadi (9/1/09) pas buka milis bahtera, mba femmy mengarahkan ke blog ini. wah, saya dapet ilmu baru nih, soalnya selama ini saya terima terjemahan dari siswa-siswa saya yang kebetulan sedang kuliah s2 dan s3. oya, saya sebetulnya mengajar privat bahasa inggris, tapi siswa saya banya yang minta tolong untuk menerjemahkan materi kuliah mereka. jadi aja saya penerjemah dalam kamar saja, makanya pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

wahhh,,,senaangnya ketemu blog ini
bercita-cita ingin jadi penerjemah juga
karena hobi baca,,,hehehe
kalo prancis-indonesia laku gak ya mba?
bis kalo liat dari buku terjemahan kan jarang
pengarang prancis yg diterjemahin ke indo
karena kuliah ku pendidikan bahasa prancis
inggris bisa,,tapi lebih enak bahasa prancis
karena uda keseharian kan…
jadi kebiasaan,,,meskipun terus berlatih tidak boleh dilewatkan
karena memang bahasa asing,,hehehe

btw,ada yg nerjemahin buku prancis
judulnya lupa,,pokoknya judul yg meraih penghargaan
tapi nerjemahinnya ampun deh ampun…
bahasa indonesianya gak bangettt
untung belum kebeli
tapi sometimes yg nerjemahin
buku inggris ke indonesia juga ada yg gak enak
nerjemahin kan bukan hanya nerjemahin kata
tapi juga nerjemahin hati,pikiran,budaya,dll si pengarang
ini kadang yg dilewatin ama penerjemah yg amatir…
*sok tau.com muncul*

salam kenal yaa
aku kai
makasi

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

salam kenal juga, kai. salah satu temenku di multiply ini,
Rini, dia penerjemah prancis-indonesia. jadi pastinya ada pasar buat penerjemah dari bahasa prancis.

sebenernya, yang membuat penerbit indo jarang menerjemahkan buku dari bahasa non-inggris itu karena jarang ada editor yang menguasai bahasa non-inggris, jadi ngga tahu buku apa aja yang bagus. kalau Kai sering baca buku bahasa prancis, dan ketemu ada yang bagus, mungkin bisa juga tuh diusulkan ke penerbit.

kai benar soal penerjemahan tidak berurusan pada tataran kata saja. mari kita kembangkan dunia penerjemahan di indonesia bersama-sama, supaya kualitas terjemahan kita bertambah baik!

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

alo mbak femmy salam kenal ^__^

femmy said: kayaknya itu tergantung selera editor/sekretarisnya juga. kalau via email nggak ada respon, ya coba aja kirim lagi lewat pos. jadi inget dulu pas masih ngurusin hak-terjemahan… kalau menghubungi penerbit/literary agent mengenai suatu buku, biasanya aku kirim email dulu. kalau sebulan ngga ada respon, kirim faks. kalau sebulan ngga ada respon lagi, kirim lewat pos…

Aku add ya…

chibidee said: itu buku teorinya mona beker judulnya apa ya mba…?

In Other Words.

adheetyahadi said: sekarang c lagi nerjemahin sebuah buku dari salah satu penerbit di Bandung. Insya Allah november nanti udah keluar, doain aja y mbak …boleh g minta akun YM atau chat media yg lain. pgn sharing n konsultasi aja soal penerjemahan buku

Maaf baru balas sekarang. Bukunya mestinya sudah terbit ya? Kalau sudah, selamat…

aku YM-ku f_afty, tapi aku jarang online, soalnya internetnya lambat dan YM jadinya sering putus. Kalau mau, kirim email aja ke femmy dot syahrani at gmail dot com.

probonugrihi said: makasih atas ilmunya

sama-sama. semoga bermanfaat.

lorasama said: mbak femmy, makasih banyak ya mbak.. kbtulan saya sedang susun cv nih 🙂 pas banget timing nya

sama-sama. semoga sukses ya.

hayuk said: nah masalahnya aku ga’ pede mba bikin CV sama surat lamaran sendiri. Maklum pemula. Mohon sarannya mba, atau kalau mba sangat berkenan, aku minta dikirimin contohnya donk mba.

Kayaknya aku nggak menyimpan arsip surat lamaran di komputerku. Saranku sudah ada di artikelku tuh, paragraf ketiga dan keempat. Coba saja ditulis berdasarkan itu.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

kemarin ikut loka karya bahtera ngga?

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Mba Femmy, salam kenal….!

Kebetulan aku baru mendapatkan pekerjaan menerjemahkan buku untuk pertama kalinya, novel semacam chick-lit -dari bhs. inggris ke bhs. Indonesia.
Aku ingin tanya, soal imbalan yang diperoleh seorang penerjemah lepas, karena sy benar2 tidak mengerti. Apabila saya ditawarkan Rp. 12,000 per halaman, apakah nominal itu sdh standar/cukup baik ya mbak?

terimakasih atas sharingnya,,
salam,
nirwesti

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Nirwesti, salam kenal juga. Pastikan dulu apakah standar perhitungan halamannya adalah: kertas A4, dengan huruf Times New Roman 12 pt, 2 spasi. Kalau seperti itu, nilai Rp12.000 per halaman sudah cukup baik untuk pemula.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Trims mbak atas reply nya yg cepat sekali 😉
betul memang mbak, di kertas A4, TNR 12, tapi 1.5 spasi sih,,tp kurasa berarti sudah cukup ya 🙂

Thx a ton, mbak!

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Mba Femmy, salam kenal ….!
Mbak ni saya tertarik menerjemahkan sebuah buku teks arab-indo hasil downloadan internet, pinginnya mau saya tawarkan ke penerbit tapi saya ni belum izin ke penulisnya! gmn ya mbak solusinya?
Mbak Femmy punya contoh surat izin menerjemahkan gak ya mbak? Kalo ada tolong kirimkan ke emailku ya mbak! sebelumnya terima kasih.
email: fanns_84man@yahoo.com

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Salam kenal, mbak Femi, saya juga sedang merintis menjadi freelance translator… karena kemarin sempat bekerja sebagai translator buat orang Jepang… dan ketagihan…

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

@hisyamk, biasanya penerbit yang mengurus izin terjemahan ke penulisnya, jadi coba saja tawarkan naskah itu kepada penerbit. tapi, kalau mau coba-coba, ngga ada salahnya juga mengirim email kepada penulis untuk meminta izin, barangkali saja dia mau memberi izin kepada penerjemah. suratnya biasa aja, perkenalkan diri, nyatakan maksud. ngga perlu pake contoh ya. semoga sukses.

@zonainda, dunia penerjemahan memang mengasyikkan ya? saya juga ketagihan, hehehe…

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Mbak Femmy salam kenal, apakah penerjemah buku termasuk profesi yang bisa dikerjakan di rumah dan secara online? Penerbit mana sajakah yang mungkin membutuhkan penerjemah buku? Terima kasih atas jawabannya

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Sandra, salam kenal juga. Untuk pertanyaan pertama, ya. Saya kira hampir semua penerjemah buku adalah penerjemah lepas yang bekerja di rumah. Hasil terjemahan biasanya dikirim melalui email, jadi lumayan menghemat prangko, kertas, tinta, dan disket.

Semua penerbit yang menerbitkan buku terjemahan tentu memerlukan penerjemah untuk menangani buku tersebut. Kelompok Gramedia, kelompok Mizan, kelompok Serambi, dan banyak penerbit lainnya. Coba saja lakukan sedikit riset di toko buku, atau cari informasi di situs web Ikapi.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Salam kenal mbak Femmy, thx buat infonya yah.. Mau tanya mbak, kalo hitungan honor menerjemah per-kata idealnya di kisaran berapa ya? Soalnya yg saya baca banyakan per-halaman. Trus, kalo boleh tau project buku terjemahan mbak Femmy yang pertama sekali apa, kira-kira berapa halaman?

Trims buat jawabannya.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Mohon Ijin Copy paste ya? buat di duniaprofesi.com

TIA
Dody

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Silakan 🙂 Jangan lupa cantumkan namaku dan link ke sini ya…

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Pasti mbak,
Kumplit sama keterangan pernah disampaikan di semiloka.
Saya bikin linknya ke yg multiply, bukan yang di bahtera.com.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

okeh, thanks 🙂

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

mbak kalo jadi penerjemah gajinya cukup untuk berkeluarga ga? hehe.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

cukup kok, terutama penerjemah dokumen, apalagi kalo dapet order dari luar negeri.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

makasih atas artikelnya. Saya baru mau jadi penterjemah. Namun kalo untuk jadi penterjemah buku atau novek kayaknya kebanyakan halamannya. Saya lebih suka menterjemah yang pendek-pendek karena masih pemula. Saya belum ada contoh terjemahan. Mohon saran-sarannya.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Kalau lebih suka menerjemahkan yang pendek, mungkin jadi penerjemah dokumen saja, jangan buku atau novel. Untuk merintis karier sebagai penerjemah dokumen, coba periksa arsip milis Bahtera, sudah beberapa kali dibahas. Semoga berhasil ya.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

hi mba’ Femmy,
sy baru menemukan info yg sangat berharga neh (well,lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali hehe…)
thanks buat infonya, saya akan coba tips2nya 😀
oya,numpang copas yah…tenang…ta’ sebut sumbernya kowh ^^,

Salam Kenal,
Yohani

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Salam kenal, Yohani. Selamat mencoba dan semoga sukses ya… Silakan berbagi artikel ini dengan orang lain, semoga bermanfaat.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

hi mbak femmy,
saya udah nyoba semua tips dari mbak femmy, antie dll. tapi sampai ayeuna belum juga lolos tes, pernah lolos tapi gak ada kelanjutannya. alih-alih malah disuruh kirim lamaran lagi… dan sekarang dinyatakan gagal lagi. kata suami, penerbit juga suka manfaatin tes2 terjemah buat nerjemahin novel mereka, jadi mereka bisa beba biaya terjemah. emang benar mbak. tolong kasih tau dong. thanks ya..

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

saya belum pernah sih bertemu dengan penerbit nakal yang memanfaatkan tes penerjemahan seperti itu. menurut saya, meskipun mungkin saja terjadi, kemungkinannya kecil. tapi kalau memang ingin yakin, melamar saja ke penerbit yang kira-kira bisa dipercaya (meskipun saya juga tidak tahu bagaimana cara menilainya).

selain itu, mungkin bisa juga dicoba dievaluasi lagi contoh terjemahan yang dibuat kepada orang yang mampu, apakah memang sudah memenuhi syarat.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

wow cepet juga jawabannya, makasih. tapi apa kita juga mesti ikutan Pro Z atao semacamnya, juga biarpun kita pengennya cuma jadi penerjemah freelance khusus novel gitu? kalo iya, kok saya bingung mesti pasang tarif berapa ya, secara kita kan masih imut2 nih di dunia penerjemahan profesional. thanks ya

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Kalau kita hanya ingin menjadi penerjemah novel, cukup menghubungi penerbit lokal saja. Tidak perlu ikut ProZ, soalnya sebagian besar pekerjaan yang ditawarkan di sana adalah penerjemahan dokumen.

Soal tarif, kalau ngga salah, di sana kita bisa melihat rata-rata tarif anggota ProZ berdasarkan pasangan bahasa. Coba saja jelajahi situsnya, saya kurang tahu juga persisnya di mana, soalnya jarang ke sana.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Salam kenal sebelumnya, saya baru pertama ini ngeblog di multiply mohon tuntunannya. Salam

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

salam kenal juga, semoga terus rajin ngeblog.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Salam kenal tuk mbak femmy.Selama ini aku cuma jadi penerjemah dokumen2 and makalah mahasiswa.Lagi pingin diseriusin nih mba….gimana caranya????

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Kalau mau menyeriusi dalam bidang penerjemahan buku, caranya sudah kutulis di atas 🙂 Kalau dalam bidang dokumen dan makalah, saya kurang tahu juga. Coba tanya di milis bahtera, ya, banyak yang lebih berpengalaman di sana.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

thx sharing na^^

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

sama-sama, semoga bermanfaat.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Salam kenal, saya Vincent baru terjun ke dunia penerjemah tetapi masih sangat pemula. Saya mengambil spesialisasi dalam bidang kedokteran terutama mengenai kedokteran emergensi sesuai dengan latar belakang saya.
Banyak kesulitan yang saya hadapi saat melakukan penerjemahan buku-buku kedokteran, mulai dari banyak kosakata, ungkapan-ungkapan, hingga nama-nama alat kedokteran yang sulit saya temukan dalam bahasa indonesia.
Sebenarnya bagaimana cara yang efektif untuk mengatasinya ya Mba Femmy??
Untuk sementara ini saya mencoba untuk mengasimilasikannya melalui cara pembacaan indonesia atau tidak diterjemahkan (jika memang sudah populer seperti itu).
Mohon bantuannya…

Terimakasih untuk info dan tipsnya yang diatas, sangat membantu.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Salam kenal juga, Vincent. Sayangnya, saya tidak berpengalaman menerjemahkan di bidang kedokteran. Coba hubungi Sofia Mansoor di sofiamansoor at gmail dot com, yang biasa menerjemahkan di bidang ini.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

ok, akan saya coba hubungi. Terimakasih Mb Femmy.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

assalamualaikum wr wb
mbak, biasanya untuk menerjemahkan buku untuk pemula perlu berapa lama ya? misal untuk 460-an halaman. untuk pemula loh…dulu mbak gimana? tur itungannya perhalaman atau atau perlembar? lagi males ngubek-ubek info dibahtera nih mbak…tolong ya

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

wa’alaikumsalam,

kecepatan menerjemahkan bervariasi. aku sendiri malah lebih cepat menerjemahkan pada awal karier, daripada sekarang. dulu bisa 250 halaman per bulan, atau mungkin lebih. biasanya 1 buku per bulan. sekarang paling cuma 100 halaman per bulan, soalnya sudah berkeluarga dan banyak kegiatan lain. jadi ngga bisa terlalu diukur dari status pemula atau bukan, lebih dipengaruhi oleh seberapa jauh bisa konsentrasi ke pekerjaan penerjemahan ini.

hitungan honor biasanya per halaman jadi, atau bisa juga per karakter.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

makasih banget mbak infonya, kayaknya mau dapat job nih…:-P

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

alhamdulillah 🙂

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Assalamualaikum mbak Femmy,

Salam kenal, seneng banget dapet artikel mbak.. saya udah lam tertarik untuk jadi penerjemah freelance seperti mbak, tapi baru sekarang ketemu kuncinya :D.
Kalo boleh mau nanya nih mbak.. kalau mau bikin sampel terjemahan apakah sebaiknya kita sudah punya terjemahan untuk satu buku lengkap atau satu bab saja sudah cukup untuk menghubungi penerbit ? soalnya, terus terang saja, saya sulit kalo harus pakai tenggat, maklumlah punya balita yang harus diperhatikan penuh..dan agak nggak pede juga sih … hehehe.. makasih ya mbak atas perhatiannya.. wassalam

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

wa’alaikumsalam, kathleen, salam kenal juga.

untuk sampel terjemahan, cukup satu bab saja. tetapi, semua penerbit pasti memberi tenggat saat memberi order terjemahan (ada yang ketat, ada yang agak longgar). jadi, jika memang ingin terjun di bidang ini, harus sudah siap meluangkan waktu untuk menekuninya. saya sendiri kadang-kadang kesulitan juga mengatur waktu di antara kegiatan keluarga dan lingkungan, tetapi mau tak mau harus bisa mengatur waktu, karena bidang ini adalah bidang jasa dan kita harus memenuhi permintaan klien. kalau kita tak bisa memenuhi, ada kemungkinan klien akan mencari penerjemah lain. saran saya, pikirkan dulu matang-matang pengaturan waktunya. mungkin menunda mulai menerjemahkan setelah anak-anak lebih besar, atau meminta bantuan orang lain untuk mengawasi anak-anak sementara kita bekerja, atau pengaturan lainnya. contohnya, adik saya yang bekerja kantoran biasa menerjemahkan malam hari setelah anak-anak tidur. semoga membantu ya. wassalam.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

makasih ya mbak atas sarannya…

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

salam kenal. artikelnya bermanfaat sekali. terima kasih! ^_^

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

salam kenal juga. alhamdulillah kalau bermanfaat. terima kasih sudah berkunjung ke sini.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

ini dia sesepuhnya…makasi banyak mba femmy, smg bs banyak belajar dari mba…
salam kenal 🙂

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

wah, saya sih belum layak disebut sesepuh. masih banyak penerjemah yang lebih senior dan berpengalaman daripada saya. tapi semoga informasi yang sedikit ini bermanfaat.
salam kenal juga 🙂

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Hallo mbak femmy….salam kenal ya. Seneng banget saya nemuin artikelnya mbak femmy…bermanfaat sekali. Saya baru merintis jadi penterjemah, tapi baru sebatas dokumen2 teknis pabrik. Pengin juga sih terjemahin buku2 engineering, secara gregetan selama ini baca hasil terjemahan yang berantakan. Mbak..kalau mau cari info penerbit, khususnya engineering ke mana sih ? Makasih ya mbak sebelumnya

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Halo, salam kenal juga. Coba aja survei ke toko buku, lihat buku-buku terjemahan engineering dan periksa siapa penerbitnya. Coba juga cek penerbit-penerbit universitas, seperti Penerbit ITB atau UI Press. Semoga membantu ya.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Oke deh, terimakasih infonya ya mbak..
Yuk survey buku dulu ahh…

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

mantab sekali tutorialnya,,aku suka deh
Bisnis syariah

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

semoga bermanfaat.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

hai mbak femmy..salam kenal^^ namaku dwi..
aku hobi baca…terutama hal-hal yang bisa nambah ilmu buat aku..dan aku orangnya suka banget belajar^^ mbak baik banget mau share infonya..makasih banyak ya mbak…
izin copas yah mbak?..blh ga?

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

halo dwi. terima kasih sudah berkunjung ke sini ya. silakan di-copas. jangan lupa cantumkan namaku dan taruh link balik ke sini ya.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

oke.. makasih ya..:)

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Fem, akun MPku sudah ditutup. Link tulisan ini kutaruh di
http://rininurul.wordpress.com/2010/11/17/mitos-mitos-keliru-mengenai-penerjemah-buku/
Terima kasih ya:)

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

ass.mbak femmy, alhamdulillah akhirnya saya bisa ketemu dengan seseorang yg bs memberi informasi ttg profesi penterjemah. saya ibu rt mbak, berhubung anak sdh mulai besar dan mandiri, jd saya punya lebih banyak waktu luang yg sayang kalo gak dimanfaatkan. Be a freelance translator adalah satu2nya yg terlintas di benak saya skrg mbak.Sptnya nyaman bekerja tanpa meninggalkan keluarga, bs baca buku, dpt ilmu/manfaat, sekaligus dpt uang… hehehe.. Gak enaknya kalo udh deadline ya, mbak. So, many thx bwt informasi dan kiat2nya. Insya Allah mo lgs dicoba neh.. ^-^ Meskipun blm pny pengalaman, tp gak apa2 kan mbak kalo qta mencoba??? Salam utk keluarga dan semoga mbak femmy selalu dlm lindungan-Nya dan qta bs terus menikmati hasil karyanya..amin. Jzk. Wass.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Hi mbk Femmy, salam kenal ya. Saya baru mau merintis menjadi penerjemah bebas dan mungkin (mungkin lho..) spesialisasi saya di bidang industri pulp and paper, secara lama berkutat di dunia ini. Any info mbak untuk spesialisasi ini or perkumpulannya? thanks ya mbak…

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

@moms: wa’alaikumsalam. semua pekerjaan memang ada positif-negatifnya, termasuk menjadi penerjemah lepas. kadang-kadang saat mengejar deadline, keluarga harus dicuekin sebentar. tapi, asal kita pandai mengatur waktu, mestinya deadline tidak perlu jadi masalah. selamat mencoba dan semoga sukses, ya.

@alyndra: saya ngga punya info soal itu. tapi coba tanya di milis Bahtera, barangkali ada yang tahu.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

askm mb femy..
salam kenal y Q chusnul.,
alhmdlh sekali bisa baca2 blogny mb. N barusan saya ikut nanya seputar penerjemah lepas cz saya berminat sekali tuh. nie kmarin dapet jobny tapi koQ smpe sekarang g jelas gitu mb..and ud saya kirim di email mb. smoga ada waktu buat balaznya y hehehe
thx a lot ^_^

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Hi mbak Femmy,

Bagaimana kalo kita punya buku bagus dan kita translate sendiri ke dalam bahasa asing..apakah bisa ditawarkan ke penerbit untuk diterbitkan sebagai buku ?

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Orlin, bisa banget. Dalam surat pengantar ke penerbit, sebutkan saja apa nilai positif buku itu bagi pembaca di Indonesia, agar penerbit tertarik menerbitkannya.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Terima kasih Femmy buat artikel ini. Saya baru pulang dari luar negeri & berminat jadi translator. Your article gives me input about what to do for the next step.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

@mulianah, terima kasih kembali. Semoga berhasil mewujudkan minatnya.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam kenal, Mb Femmy.. Artikelnya bagus dan menginspirasi (^_^ 😀 🙂 ) Saya jadi kepikiran untuk kembali merintis projek menerjemah buku. Sebelum saya mengajar dulu sempat menjadi penerjemah juga di salah satu penerbit. Tapi, sekarang kan saya tidak lagi bekerja di penerbitan. Kalau mau mengusulkan buku yang akan diterjemahkan ke salah satu penerbit bagaimana caranya ya? Apakah dengan mengirimkan semacam surat lamaran atau lebih baik datang langsung ke penerbitannya, atau bagaimana? Terima kasih atas pencerahannya 😀

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Wa’alaikumsalam wr wb. Untuk mengusulkan buku ke penerbit, bisa dengan cara yang diuraikan dalam paragraf 9 di atas. Kalau ada yang belum jelas, jangan sungkan bertanya lagi ya.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Mbak Femmy salam kenal

Oh iya untuk link contoh test nya kok nggak bisa dibuka yah mbak 🙂

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Oke, terima kasih informasinya. Tautan tersebut sudah saya hapus.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

Mbak Femmy, baru aja kepikiran lagi untuk jadi penerjemah, cari cari info, eh langsung alamat ini.. baca, dan terus langsung coba masuk ke situa yang Mbak Femmy tunjukkan. cuma, masih penasaran pengen kirim ke penerbit. tapi masih kurang pede. sebenernya banyak buku yang sudah ingin saya terjemahkan dan ingin saya kirimkan ke penerbit, tatpi.. lagi lagi terkendala dengan PD.. hehehehe.. mohon pencerahannya ya, Mbak..

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

keren infonya, makasih sy sedang mencari info, krn saya berminat menerjemahkan buku bahasa jerman ke indonesia

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

@widiarsanti, kalau masih kurang pede, coba saja minta komentar tentang terjemahanmu kepada orang yang bahasa Inggrisnya baik (mau ke saya juga boleh). Kalau komentarnya positif, pasti lebih pede kan mengirim contoh terjemahan ke penerbit? 🙂

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

@ericacollections, wah, dari bahasa jerman ya? langka tuh. pasti bisa menjadi nilai tambah. semoga sukses ya.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

mantap infonya! saya ingin sekali mengisi waktu senggang saya sebagai penerjemah. Kebetulan sudah banyak teks yang sudah saya terjemahkan. Saya kurang tahu apakah terjemahan saya bagus atau tidak yang jelas mereka tidak pernah bosan datang ke saya untuk dibantu diterjemahkan teksnya. Sudah lama saya ingin cari info seperti ini dan kebetulan sekali saya dapat dari situsnya mbak femmy. Saya ingin dapatkan info lebih lanjut dari mbak femmy tentang karir menjadi penerjemah sekaligus pencerahan juga bagi saya.

imayo said: pas tahu dari blog mba femmy bagaimana tips jadi penerjemah, saya senang sekali. thanks pisan ya mba. btw, saya juga di bandung lho.

@walangguni, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. mudah-mudahan sukses melebarkan sayap di dunia penerjemahan. jangan sungkan kalau ingin bertanya lebih jauh tentang dunia yang mengasyikkan ini.

Tinggalkan Balasan ke lafatah Batalkan balasan

Arsip